Bersama dengan Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Kabupaten Cilacap menerima penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk kategori pemeriksaan Voluntary Consulting and Testing (VCT) HIV dengan peserta dan lokasi terbanyak.

Piagam rekor MURI diserahkan oleh Manajer MURI Semarang, Aryani Siregar kepada Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji dan GM RU IV Dadi Sugiana pada acara seminar dan workshop penanggulangan HIV/AIDS Kabupaten Cilacap 2017 di gedung Patra Graha, Senin 11 Desember 2017.

Aryani menyampaikan, 10 ribu orang mengikuti pemeriksaan VCT di 43 lokasi menjadi prestasi tersendiri sehingga MURI mencatatkannya dalam rekor ke-8276.

Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji menyebutkan, yang lebih penting dari rekor MURI adalah semangat dan motivasi untuk melakukan pemberantasan penyakit  HIV/AIDS.

Tak cukup soal kepedulian terhadap kemanusiaan, Sebagai wilayah penghasil jamu tradisional, Cilacap juga membuktikan warga peminum jamu terbanyak yaitu 20.188 peminum menurut Museum Rekor Indonesia (MURI) dalam sebuah even pada Jumat 16 Maret 2018.

Kegiatan yang dilaksanakan di Alun-Alun Cilacap ini sukses menumbangkan rekor serupa dari Kabupaten Sukoharjo dengan 15.080 peserta.

Senior Manager Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Sri Widayati mengungkapkan, catatan ini tidak hanya dikukuhkan sebagai rekor nasional tetapi juga masuk rekor dunia.

Rekor ini dicatat dalam Rekor Dunia Indonesia No 8.360/R.MURI/III/2018. Piagam penghargaan diserahkan kepada Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, dan Ketua Perkumpulan Pelaku Jamu Alami Indonesia (PPJAI) Munkit Hendrayatno selaku pemrakarsa dan penyelenggara minum jamu massal dengan peserta terbanyak.

Dalam catatan MURI, Cilacap sebelumnya pernah mencatatkan rekor minum jamu massal dengan 6.956 peserta pada 2007, hingga akhirnya ditumbangkan oleh Kabupaten Sukoharjo pada 2012.

Kegiatan minum jamu massal merupakan satu acara dalam rangkaian peringatan Hari Jadi ke – 162 Kabupaten Cilacap Tahun 2018. Panitia melibatkan peserta dari seluruh OPD dan institusi di wilayah Kabupaten Cilacap, termasuk siswa dari berbagai tingkat satuan pendidikan.

Acara dihadiri Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, Forkopimda, Forkopimcam, perwakilan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) semarang, serta anggota PPJAI dan undangan lain.

Selain minum jamu massal, Cilacap sebelumnya juga mencatat sejumlah rekor lain seperti makan kerupuk dengan peserta terbanyak, pemasangan pin merah putih dengan peserta terbanyak, dan pembuatan kemoceng terbesar.

Cilacap juga tercatat pernah menyajikan tumpeng terbanyak, makan jeruk massal dengan peserta terbanyak, dan terbaru yakni test HIV/AIDS secara serentak di lokasi terbanyak yang diikuti 4.460 peserta pada 2017.

Tak hanya soal pecahnya rekor MURI peminum jamu, hendaklah Cilacap menjadikan momen ini terus berbenah. Perusahaan jamu tradisional Cilacap diharapkan dapat benar-benar bersaing sekaligus menjadi pemasok industri obat dan jamu yang aman, nyaman dan sehat bagi rakyat Indonesia.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *