UPTD Puskesmas Kesugihan II melakukan Mobile Voluntary counseling and testing (VCT) kepada pemandu lagu di salah satu tempat hiburan malam di Kota Cilacap pada Rabu (5/2/2020) malam. Ada sebanyak 29 pekerja di tempat hiburan mengikuti pengecekan.
Kepala UPTD Puskesmas Kesugihan II, Affif Milla Rahmat mengatakan jika VCT mobile dilaksanakan di tempat-tempat yang berisiko penularan penyaakit HIV Aids. VCT yang difasilitasi melalui pendanaan dari Global Fund ini dilakukan untuk mengetahui kesehatan dari kelompok yang berisiko, seperti pekerja di tempat hiburan. Sehingga bisa dilakukan pengendalian terhadap penyebaran virus HIV Aids.
“Ada sebanak 29 pekerja yang kita cek, kalau nanti hasilnya ada yang positif, kita akan lakukan komuniksi dengan manajemen, dan langsung memberikan pengobatan melalui Puskesmas Kesugihan II,” katanya.
Sebelum dilakukan pengecekan, sudah dilaksanakan assessment kepada manajemen. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan izin dari manajemen, pasalnya VCT harus dilakukan secara sukarela.
Pada tahun 2020 ini, Tidak hanya akan menyasar tempat hiburan, tetapi juga bakal dilakukan di rumah kos, eks lokalisasi, maupun di klub-klub laki-laki suka laki-laki, dan juga tempat beresiko lainnya.
“Yang bekerjasama dengan global fund ada enam, tapi disamping itu kita terbuka, kalau Puskesmas Kesugihan II punya program kita akan kemana-mana, ya setiap bulan minimal satu,” ujarnya.
Implementing Unit di Lembaga Penelitian Pengembangan Sumber Daya Lingkungan Hidup (LPPSLH) Nawa Nugrahasiwi mengatakan jika saat ini LPPSH melakukan pemantauan terhadap sekitar 40 orang dengan hiv aids (odha) di Cilacap. Mereka tersebar di seluruh kabupaten Cilacap.
“Mereka yang sudah mengkonsumsi ARV, dan tidak hanya perempuan saja tetapi juga laki-laki,” katanya.
Namun, masih menjadi pekerjaan rumah, kata dia adalah masih adanya sekitar 800 orang yang positif HIV aids, tetapi sudah lost followup, untuk pengobatan. Jumlah tersebut, kata dia tidak hanya perempuan, tetapi juga laki-laki. Hal ini, menurutnya sangatt membahayakan, karena mereka tidak terpantau. Untuk itu pihaknya bersama dengan pemerintah akan melakukan penjangkauan untuk mencari tahu keberadaan mereka. (RT)